PROFIL YAYASAN PESANTREN DARUL HASAN
PROFIL YAYASAN PESANTREN DARUL HASAN
SEJARAH BERDIRI DAN PERKEMBANGAN
YAYASAN PESANTREN DARUL HASAN
SEJARAH BERDIRI DAN PERKEMBANGAN
YAYASAN PESANTREN DARUL HASAN
Yayasan pesantren Darul Hasan merupakan lembaga pendidikan sosial dan keagamaan yang berada di Dusun Pocokan 1 Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Pada awalnya pendidikan di Yayasan tersebut merupakan pendidikan agama yang sangat sederhana. Mula-mula Yayasan pesantren Darul Hasan hanya mengadakan pengajian di musholla, namun lambat laun kegiatan ini bukan hanya berpusat di musholla tapi dikelas (Madrasah Diniyah). Disiplin ilmu yang diajarkan masih murni ilmu-ilmu agama dengan memakai bahan pengajaran kitab kuning. Oleh karena itu, Madrasah yang ada saat ini merupakan pengembangan dari system pengajaran yang lebih dulu ada, yaitu dari system klasik (sorogan) dan bandongan menjadi system klasikal dalam bentuk tingkatan kelas mulai dari tingkat Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah(MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah MA) dengan tidak meninggalkan Pendidikan murni agama,seperi: Madrasah Diniyah Awaliyah Tarbiyatul Banin,dan Madrasah Diniyah Tsanawiyah Hidayatullah, maupun yang mengikuti persamaan negeri dibawah naungan Departemen Agama. Hal ini dilakukan seiring dengan meningkatnya jumlah siswa serta tuntutan dari alumni dan masyarakat sekitar.
Pada saat ini Yayasan Darul Hasan telah jauh berkembang dengan pesat, terbukti dengan banyaknya siswa, materi dan metodenya pun sudah lebih maju dan bervariatif sesuai dengan perkembangan zaman serta tuntutan masyarakat disamping telah banyak tersedianya Sumber Daya Manusia yang lebih mumpuni. Lembaga yang ada didaftarkan sebagai lembaga yang berdiri dibawah naungan Departemen Agama, dengan sub lembaga pendidikan Raudlatul Athfal ( RA ) Ibnu Hasan, Madrasah Diniyah Awaliyah ( MDA ) Tarbiyatul Banin, Madrasah Diniyah Tsanawiyah (MDTs) Hidayatullah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Banin, dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Hasan, Madrasah Aliyah. Nurul Ulum. Namun kemajuan lembaga yang ada tidak di imbangi oleh sarana dan prasarana yang memadahi.
Yayasan Darul Hasan dalam keterbatasan sarana dan prasarana akan selalu mengadakan orientasi, reformasi dan revitalisasi model serta pengembangan lembaga pendidikan. Sebagai salah satu wujud usaha tersebut unit-unit lembaga pendidikan yang bernaung di bawah pondok pesantren mulai dari : Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ) Rabiatul adaawiyah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Ulumiyah, Madrasah Diniyah Ula Tarbiyatul Banin, Madrasah Diniyah Wustha Nur Hidayatullah, Raudlatul Athfal (RA) Ibnu Hasan,Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Banin, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Hasan, Madrasah Aliyah (MA) Nurul Ulum yang telah banyak meraih prestasi dan salah satu prestasi terbaiknya siswa lulusan lembaga ini menjadi salah satu lembaga yang ada di pulau Madura yang lolos dalam meraih Beasiswa S1 Departemen Agama.
Pada saat ini Yayasan Darul Hasan telah jauh berkembang dengan pesat, terbukti dengan banyaknya siswa, materi dan metodenya pun sudah lebih maju dan bervariatif sesuai dengan perkembangan zaman serta tuntutan masyarakat disamping telah banyak tersedianya Sumber Daya Manusia yang lebih mumpuni. Lembaga yang ada didaftarkan sebagai lembaga yang berdiri dibawah naungan Departemen Agama, dengan sub lembaga pendidikan Raudlatul Athfal ( RA ) Ibnu Hasan, Madrasah Diniyah Awaliyah ( MDA ) Tarbiyatul Banin, Madrasah Diniyah Tsanawiyah (MDTs) Hidayatullah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Banin, dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Hasan, Madrasah Aliyah. Nurul Ulum. Namun kemajuan lembaga yang ada tidak di imbangi oleh sarana dan prasarana yang memadahi.
Yayasan Darul Hasan dalam keterbatasan sarana dan prasarana akan selalu mengadakan orientasi, reformasi dan revitalisasi model serta pengembangan lembaga pendidikan. Sebagai salah satu wujud usaha tersebut unit-unit lembaga pendidikan yang bernaung di bawah pondok pesantren mulai dari : Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ) Rabiatul adaawiyah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Ulumiyah, Madrasah Diniyah Ula Tarbiyatul Banin, Madrasah Diniyah Wustha Nur Hidayatullah, Raudlatul Athfal (RA) Ibnu Hasan,Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Banin, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Hasan, Madrasah Aliyah (MA) Nurul Ulum yang telah banyak meraih prestasi dan salah satu prestasi terbaiknya siswa lulusan lembaga ini menjadi salah satu lembaga yang ada di pulau Madura yang lolos dalam meraih Beasiswa S1 Departemen Agama.
Pesantren yayasan darul hasan adalah lembaga pendidikan islam salaf yang bernuansa modern yang berdiri sejak sekitar tahun 1980an
Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam (tafaqquh fiddin) dengan menekankan moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari hari.
Secara etimologi, istilah pesantren berasal dari kata "santri" , yang dengan awalan pe- dan akhiran -an be rarti tempat tinggal para santri. Kata "santri" juga merupakan penggabungan antara suku kata sant (manusia baik) dan tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat diartikan sebagai tempat mendidik manusia yang baik. Sementara, Dhofier menyebutkan bahwa menurut Profesor Johns, istilah "santri" berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji, sedang C C Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci Agama Hindu. Kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, istilah santri mempunyai pengertian seorang murid yang belajar buku-buku suci/ilmu-ilmu pengetahuan Agama Islam. Dengan demikian,pesantren dipahami sebagai tempat berlangsungnya interaksi guru murid, kyai-santri dalam intensitas yang relatif permanen dalam rangka transferisasi ilmu-ilmu keislaman.
Dalam hubungan dengan usaha pengembangan dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah (Departemen Agama), pengertian yang lazim dipergunakan untuk pesantren adalah sebagai berikut:
Pertama, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara non-klasikal (sistem Bandongan dan Sorogan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, (Sistem Bandongan dan Sorongan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, sedang para santri biasanya tinggal dalam Profil yayasan pesantren darul hasanpondok/asrama dalam lingkungan pesantren tersebut.
Kedua, pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada dasarnya sama dengan pondok pesantren tersebut diatas tetapi para santrinya tidak disediakan pondokan di kompleks pesantren, namun tinggal tersebar di seluruh penjuru desa sekeliling pesantren tersebut (Santri kalong), dimana cara dan metode pendidikan dan pengajaran agama Islam diberikan dengan sistem wetonan, para santri berduyun-duyun pada waktu-waktu tertentu (umpama tiap hari jum'at, ahad, selasa atau tiap-tiap waktu shalat dan sebagainya).
Ketiga, pondok pesantren dewasa ini adalah gabungan antara sistem pondok dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan sistem bandongan, sorogan atau wetonan dengan disediakan pondokan untuk para santri yang berasal dari jauh dan juga menerima santri kalong, yang dalam istilah pendidiÿÿn modernrtemenuhi kriteria pendidikan non formal serta menyelenggarakan juga pendidikan formal berbentuk madrasah dan bahkan sekolah umum dalam berbagai bentuk tingkatan dan aneka kejuruan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masing-masing.
Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang cukup unik karen memiliki elemen dan karakteristik yang berbeda dengan lembaga
Secara etimologi, istilah pesantren berasal dari kata "santri" , yang dengan awalan pe- dan akhiran -an be rarti tempat tinggal para santri. Kata "santri" juga merupakan penggabungan antara suku kata sant (manusia baik) dan tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat diartikan sebagai tempat mendidik manusia yang baik. Sementara, Dhofier menyebutkan bahwa menurut Profesor Johns, istilah "santri" berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji, sedang C C Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci Agama Hindu. Kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, istilah santri mempunyai pengertian seorang murid yang belajar buku-buku suci/ilmu-ilmu pengetahuan Agama Islam. Dengan demikian,pesantren dipahami sebagai tempat berlangsungnya interaksi guru murid, kyai-santri dalam intensitas yang relatif permanen dalam rangka transferisasi ilmu-ilmu keislaman.
Dalam hubungan dengan usaha pengembangan dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah (Departemen Agama), pengertian yang lazim dipergunakan untuk pesantren adalah sebagai berikut:
Pertama, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara non-klasikal (sistem Bandongan dan Sorogan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, (Sistem Bandongan dan Sorongan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, sedang para santri biasanya tinggal dalam Profil yayasan pesantren darul hasanpondok/asrama dalam lingkungan pesantren tersebut.
Kedua, pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada dasarnya sama dengan pondok pesantren tersebut diatas tetapi para santrinya tidak disediakan pondokan di kompleks pesantren, namun tinggal tersebar di seluruh penjuru desa sekeliling pesantren tersebut (Santri kalong), dimana cara dan metode pendidikan dan pengajaran agama Islam diberikan dengan sistem wetonan, para santri berduyun-duyun pada waktu-waktu tertentu (umpama tiap hari jum'at, ahad, selasa atau tiap-tiap waktu shalat dan sebagainya).
Ketiga, pondok pesantren dewasa ini adalah gabungan antara sistem pondok dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan sistem bandongan, sorogan atau wetonan dengan disediakan pondokan untuk para santri yang berasal dari jauh dan juga menerima santri kalong, yang dalam istilah pendidiÿÿn modernrtemenuhi kriteria pendidikan non formal serta menyelenggarakan juga pendidikan formal berbentuk madrasah dan bahkan sekolah umum dalam berbagai bentuk tingkatan dan aneka kejuruan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masing-masing.
Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang cukup unik karen memiliki elemen dan karakteristik yang berbeda dengan lembaga
Komentar
Posting Komentar